The Dawson Clan
a keadaan Clara ketika sepasang k
yang mengerutkan alis tanpa mengatakan apa pun ketika memeriksa denyut nadi dan detak jantung Clara. Kekhawa
a Maxy lagi dengan nada khawatir yang ki
waban, tabib itu justru mengajukan sebuah perta
dilangsungkan bulan depan." Maxy
u telah hamil di luar nikah." Bagai tersambar petir, itulah gambaran dari perasaan Maxy saat ini. Menurutnya perkataan tabib itu
xy. Memang di desa Tussand, adab dan tradisi kuno masih sangat dijunjung tinggi para penduduknya. Wanita yang hamil di luar nikah akan dianggap sebagai sumber bencana dan akan mendapatka
n pada anda," pinta Maxy dengan wajah sendu, membuat tabib i
ang sangat asing baginya sontak membuatnya bangkit dari posisi berbaring. Dia menatap sekeliling da
nya menatapnya tajam tanpa bersuara sedikitpun. Merasa hera
i tunangannya itu memang bersikap sangat aneh. Sel
rlontar dari mulut Maxy, membua
sudmu? A
amilimu?" Kedua mata Clara m
a mak
dari janin yang kau kandung itu?!!" Maxy tak sanggup lagi menahan emosinya. Air mata
u seperti ini." Air matanya semakin mengalir deras, terutama ketika
rcayaan yang kuberikan padamu. Aku tak menyangka kau tega mengkhianatiku seperti ini. Aku san
*
berkunjung hari ini. Tidak ada yang tahu alasan keluarga itu tiba-tiba mengajukan pertemuan keluarga karena mereka tidak mengatakan apa pun. L
a di kediaman keluarga Huston. Sosok Maxy pun terlihat datang, membuat Cla
Kata-kata pertama yang terlontar dari mulut Harry Huston yang tidak lain merupaka
am Walter yang merupakan kepala keluarga Walter sekaligus ayah Maxy. Ters
lih menatap ke arah Clara, sama sekali tak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi. Clara ha
Harry, bahkan semua anggota keluarga Huston terbelalak mendengarnya. Semua pasamas tangannya kuat dan isakan tangisnya semakin memperjelas bahwa dia sedang sangat ketakutan. Merasa pertanyaan
tentunya sangat menyeramkan karena kemurkaannya. Clara tertegun hingga kemudian dia menganggukan kepala pelan. Semua orang te
amarah pada Maxy. "Kau ... harus segera mempertanggungjawabkan perbuatanmu,
ya tak pernah sekali pun menyentuhnya," timpal Maxy enteng dan penuh percaya diri. Amarah semakin memunc
dia bukan Maxy?!!" Dia kembali membentamemberanikan diri untuk menatap wajah ayahnya. Dia semakin gemetaran ketika
b Clara dengan suara serak karena isakan tangisnya yang belum reda. Harry merasa jawaban putrinya
pertunangan dan rencana pernikahan putra-putri kita." Harry mendengarnya, sangat jelas terdengar di telinganya. Namun, dia berpur
i," kata terakhir yang diucapkan Bram sebelum dia dan keluargan
. Dia mendongak dan mendapati tatapan jijik dari kedua mata Maxy, padaha
berakhir sepenuhnya. Selamat tinggal." Pria itu pun melenggang pergi, meninggalk