The Dawson Clan
a putrinya itu melahirkan. Dia memanggil seorang tabib wanita untuk membantu pro
angan Clara kuat. Kedua kaki Clara sudah terbuka lebar untuk memberi jalan keluar bagi anaknya. Tabib pun mengucurkan bany
lara pelan, tapi masih bisa
yang sudah banjir keringat. Tubuh putrinya itu tampak ringkih dan rapuh, tak hentinya membuat ai
eriak Clara sambil mer
ib itu dan kedua bola mata Celin membelalak sempurna ketika dia melihat perut Clara yang bergerak-gerak. Untuk melihat apa yang se
ya itu seolah mencoba men
ara akhirnya kehilangan kesadarannya. Baik Celin maupun tabib itu sama sekali tidak menghiraukan k
keluar. Celin dan tabib yang melihatnya sontak melangkah
ya kuat menahan agar suara jeritannya tak keluar. Bayi itu tak mengeluarkan tangisan sedikit pun ketika akhirnya berhasil keluar dari tubuh Clara. Kini tubuh Clara dipenuhi darah yang berasal dari perutnya yang menganga
bib wanita yang masih tercengang tak percaya d
membuat tabib itu tersadar dari keterkejutannya. Tabib itu menjahit p
kses membuat Celin terhenyak. Dilihatnya napas Clara yang mulai melemah. Dia tidak mungkin tinggal diam dan hanya menyaksikan Clara meregang nyawa. Tiba-tiba sebuah harap
u di dalam genggamannya. Celin memang selalu menyimpan tanaman obat itu sejak Clara menjatuhkannya di lantai begitu sa
hirnya menuruti perkataan Celin. Dia menumbuk tanaman itu hingga halus, lalu meletakannya t
utih keluar dari tanaman itu dan sedikit demi sedikit luka di
di hutan terlarang?" tanya tabib wanita dengan tatapan tak percaya, menatap k
ratkan ketakutan yang amat sangat. Menyadari situasi akan menjadi berbahaya jika dia membiarkan tabib wanita
. Jangan ceritakan ini pada siapa pun," pinta Celin sambil m
Nyon
untuk semua bantuanmu hari ini. Terimalah uang ini, anggap saja sebagai tanda terima kasih dariku. Sekali lagi aku mohon jangan ceritakan masalah
nya," pinta tabib itu yang langsung dib
ng digunakan sebagai alas Clara tadi, sprei yang sudah dipenuhi oleh darah. Dia membungkusnya dengan plastik hitam dan berniat akan membuang atau menguburkannya nanti. Diam-diam Celin menghembuskan napas lega karena saat ini suaminya
n tapi aura ketampanannya sudah terlihat jelas oleh Celin. Kulitnya putih bagai porselen, rambutnya hitam pekat. Dia mengelus wajah bayi itu penuh
rah. Celin terhenyak melihatnya, secara bersamaan dia pun mengingat sesuatu. Meng
esuatu yang sangat mengerikan menurutnya. Dia ingin menepis pemikiran itu tapi ra
alam kamar, dia pergi menuju dapur dan
a di dalam
akhirnya berbuat nekat dengan mengiris jari telunjuknya sendiri hingga darahnya menetes, dia menampung darah itu dengan sebua
dengan rakus. Satu bukti yang menunjukan bahwa pemikirannya tadi adalah sebuah kebena
Tiba-tiba bayi yang sejak dilahirkan tak pernah mengeluarkan suara tangisan, kini menangis histeris hingga suara tangisannya membahana d
sannya berhenti dan bukan hanya itu yang membuat Celin terbelalak tak percaya, l
putrinya telah melahirkan sosok makhluk yang sangat mengerikan. Mo